Princess Hours Episode 9

Sudah tentu, kemarahan tersebut dilampiaskannya pada boneka malang itu. Paginya, Chae-kyoung mendapat kejutan ketika Ibu Suri, yang tidak bisa menahan senyum melihat tingkah gadis itu, memperbolehkannya untuk pulang ke rumah orang tuanya.
Kegembiraannya semakin bertambah saat tahu semua itu adalah ide Shin, dan dan dengan gembira menggandeng tangan pemuda itu. Adegan tersebut dilihat oleh Yool, yang hanya bisa termangu. Tapi tinggal di rumah orang tua Chae-kyoung ternyata tidak semudah yang diperkirakan, mengingat kebiasaan yang bertolak belakang dengan istana.
Yang membuat semuanya terkejut, ternyata Shin meminta kamar yang sama dengan Chae-kyoung. Keruan saja gadis itu sebal, apalagi ternyata semua itu dilakukan Shin untuk menjahilinya. Keduanya kembali bertengkar dan saling berebut tempat tidur.

Bingung harus melakukan apa, kedua orang tua Chae-kyoung sepakat untuk mengantarkan air minum ke kamar Shin dan sangat kaget saat melihat sang putri tidur pulas sambil berpelukan dengan Shin. Mereka akhirnya sepakat kalau keduanya harus dipisahkan, dan Chae-kyoung yang malang harus merelakan dirinya tidur di lantai gara-gara kalah suit.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Shin merasakan bagaimana hidup menjadi orang biasa dan mencicipi nikmatnya memakan sayur-sayuran yang 'dilarang' di istana. Di sekolah, Shin dan Chae-kyoung menceritakan kejadian yang dialami di rumah orang tua gadis itu pada sahabat masing-masing sehingga keduanya menjadi bulan-bulanan.
Princess Hours Episode 10
Tidak cuma salah tingkah, jantung Chae-kyoung berdetak lebih cepat setiap melihat punggung Shin. Ia akhirnya tidak bisa menahan rasa penasaran, dan memeluk pria itu dari belakang untuk merasakan punggung sang suami dengan ekspresi lucu.
Hubungan Hyo-rin dan Putri Hye-jong semakin dekat, dan melihat gadis itu berada dalam keadaan bimbang, ibunda Yool tersebut menceritakan kisah cinta segitiga Pangeran Charles-Putri Diana-Camilla Martin. Keruan saja semua itu menginspirasi Hyo-rin untuk berjuang merebut cinta Shin, apalagi ia merasa Chae-kyoung tidak pantas untuk pria itu.
Keakraban Shin dengan keluarga sang istri semakin menjadi, ia mulai terkesan dengan kehidupan orang biasa dan mulai terpikat dengan kesederhanaan dan keluguan sikap Chae-kyoung. Sambil tersenyum, ia menatap gadis itu dengan perasaan berbeda saat Chae-kyoung bercanda dengan keluarganya.
Namun, masa-masa bahagia tersebut harus berakhir karena mereka harus pulang ke istana. Kembalinya Shin dan Chae-kyoung disambut gembira penghuni istana, namun tidak demikian bagi keduanya yang sudah terlanjur terbiasa tidur bersama.

Sekembali ke istana, Shin mulai merasa kehilangan berada di tengah kehangatan sebuah keluarga, apalagi sang ibu yang terus menekankan supaya pria itu bersikap layaknya seorang calon kaisar (bahkan menolak dipanggil Ibu). Melihat Shin muram, Chae-kyoung langsung berusaha menghibur dengan tingkahnya yang kocak.
Ulah Chae-kyoung memang kerap tidak terduga, ia berani melakukan hal yang dianggap tabu di istana seperti mengendarai sepeda. Bahkan, gadis itu sukses 'menghasut' kepala pelayan untuk mencoba mengendarai sepeda, yang malah membuat leher pria malang itu patah karena tidak bisa mengendalikan lajunya.
Dari Ibu Suri, Chae-kyoung dan Shin mendapat hadiah sebuah mobil tua berwarna mentereng. Pertanyaan Chae-kyoung soal umur kendaraan tersebut langsung membuat wanita bersifat ceria itu terkikik, dan walhasil sejak hari itu keduanya berangkat ke sekolah dengan mobil tersebut.Source : www.indosiar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar